Text
Membangun kultur ramah perempuan (reinterpretasi dan aktualisasi pesan kitab suci)
Hampir setiap para feminis mengawali tulisannya dengan menyoroti pemahaman teologi perempuan yang berkembang dalam masyarakat. Mereka mempersoalkan tiga hal, pertama, perempuan (hawa) diciptakan dari tulang rusuk Adam; kedua perempuan diciptakan untuk melengkapi keinginan dan hasrat laki-laki; ketiga, perempuan sebagai penyebab utama kejatuhan manusia ke bumi. Mereka juga menggugat penetapan hak dan wilayah peran yang tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan, seperti soal warisan, dan sebagainya.
Dilain sisi gerakan keadilan jender pada umumnya bertujuan untuk mengangkat martabat perempuan hingga setara dengan laki-laki. Gerakan ini sudah menjadi gerakan global (a global movement) yang menembus batas-batas geografis dan kultural. Gerakan ini bukan hanya dilakukan kelompok feminis atau kaum perempuan, tetapi sudah menjadi gerakan kemanusiaan.
Perjuangan keadilan jender tampaknya mulai disadari oleh para penguasa, khususnya di negara ketiga. Hal ini terlihat dengan lahirnya konsep pembangunan yang berwawasan jender, seperti konsep Woman in Devolepment (WID) atau terakhir lebih populer dengan Jender and Development (GAD).
Tidak tersedia versi lain