Text
Membenahi akhlak mewariskan kasih sayang
Judul asli : Mabâni-ye akhlâq-e Islâmi
Akhlak dalam wawasan Islam berbeda dengan adab. Kalau adab bercorak lahiriah dan berurusan dengan bagaimana menjaga hubungan manusia dengan makhluk. Akhlak bersifat batiniah dan dimaksudkan untuk menjaga hubungan manusia dengan Khaliknya. Akhlak adalah isi agama, sedangkan adab hanya pakaian luar yang tidak selalu merefleksikan keadaan isinya. Kedua-duanya tentu sama-sama penting. Hanya saja persoalannya; apa mendasari apa. Akhlak adalah poros keagamaan seseorang. Semakin beres akhlak seseorang, semakin dalam pula penghayatan keagamaannya. Dan semakin tekun dan lurus pula adabnya. Bukan sebaliknya.
Dekadensi moral yang dewasa ini diratapi banyak pihak karena sudah merebak di mana-mana (termasuk ke tengah- tengah umat Islam), tentunya erat berkaitan dengan persoalan akhlak. Kalau disederhanakan, membusuknya moralitas kebanyakan manusia bukan disebabkan rusaknya adab mereka. Bahkan kalau mau diakui, persoalan adab justru paling mengemuka dan menjadi slogan yang tak pernah sepi diteriakan. Lihat saja di media-media massa. Misal dikatakan, Islam harus mengikhtiarkan damai dengan agama-agama lain. Padahal pada saat bersamaan, tidak dipersoalkan apakah umat Islam sudah 'berdamai' dengan Tuhannya.
Salah satu cara untuk membangun akhlak yang ilahi adalah dengan mendidik. Mengingat bahwa akhlak merupakan potensi yang tertanam dalam lubuk batin manusia, maka lewat pendidikan diharapkan ia terasah dan teraktualisasikan dengan benar dalam konteks kenyataan. Nah, buku ini kiranya ingin menjelaskan persoalan ini.
Tidak tersedia versi lain