Text
Mencermati dakwah Islam : mengungkap hadis-hadis yang digunakan dalam ceramah
Bibliografi : hlm. 125-128
Keberadaan hadis di tengah-tengah umat Islam, dalam sejarahnya, telah mengalami banyak cobaan dan rintangan. Salah satunya ialah terlambat dibukukan, yakni setelah satu abad lebih berada dalam ingatan umat dan yang diriwayatkan dari lisan ke lisan dari generasi para perawi hadis. Tradisi menulis atau penulisan hadis selama seabad itu bukannya tidak ada, melainkan hanya dilakukan oleh perseorangan. Hal ini berbeda dengan Al-Quran yang langsung dibukukan ketika ayat-ayatnya diturunkan dan itu pun atas perintah langsung dari Rasulullah SAW. Itulah sebabnya, ketika Umar bin Abdul Aziz yang berkuasa pada tahun 99-101 H. memerintahkan untuk membukukan hadis, pelaksanaannya membutuhkan waktu yang lama. Hal ini untuk membedakan mana hadis yang betul-betul berasal dari Rasulullah SAW dan mana yang bukan hadis karena dikhawatirkan telah bercampur.
Sekalipun telah dapat dibedakan antara yang hadis sahih dan yang tidak sahih atau bahkan yang palsu sekalipun, temyata semua hadis tersebut telah menyebar dan disebarluaskan kepada masyarakat. Ini berarti kemurnian ajaran Islam tetap berada dalam ancaman atau sekurang-kurangnya dapat menjadikan umat Islam salah mengerti dalam mempraktikkan ajaran agamanya sendiri, jika tidak selektif dalam menerima ajaran dari hadis yang sampai kepadanya, baik melalui media ceramah maupun media cetak dan elektronik.
Atas dasar pemikiran tersebut, penulis sengaja menghadirkan buku yang berisikan analisis atas berbagai hadis yang digunakan oleh para mubaligh sebagai dalil dalam berceramah dengan judul “Mencermati Dakwah Islam: Mengungkap Hadis-Hadis Digunakan dalam Ceramah”. Buku ini berasal dari naskah penelitian penulis beberapa waktu yang lalu, yang kemudian ditulis ulang dan disederhanakan pembahasannya, dengan harapan dapat dipahami oleh semua kalangan.
Tidak tersedia versi lain