Ketika Lautan Menjadi Tinta: Membuka pintu rahmat dengan membaca Al-Qur'an
Betapa luasnya rahmat Allah yang diberikan kepada kita. Dan sebagai manusia, kita tidak memiliki kemampuan untuk menghitungnya. Seandainya lautan menjadi tinta pun, kita tidak akan bisa menuliskan semua rahmat dan karunia yang Allah berikan (QS. Al-Kahfi: 109). Buku ini ditulis untuk mengajak para pembaca membuka pintu rahmat Allah yang begitu luas itu, salah satunya dengan membaca Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an menjadi sebuah ibadah yang akan mendatangkan pahala dan juga keberkahan. Dalam membaca Al-Qur’an, diniatkan semata-mata hanya ingin mendapatkan keridaan dari Allah. Buku ini adalah edisi revisi dari buku “Membuka Pintu Rahmat dengan Membaca Al-Qur’an”, ditulis oleh Gus Arifin, penulis buku-buku Islami yang laris secara nasional. Selamat membaca, semoga bermanfaat. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang tidak saja harus diimani, tapi juga harus dibaca, dikaji, dan diamalkan. Dalam membaca Al-Qur’an, diniatkan semata-mata hanya ingin mendapatkan keridhaan dari Allâh. Membaca Al-Qur`an tidak saja sangat besar keutamaannya bahkan merupakan “investasi” yang ringan modalnya, tidak perlu uang yang banyak, hanya cukup berkeinginan kuat untuk mencari keridaan Allâh dengan membaca Al-Qur`an. Inilah buku lanjutan dari seri pertama; Membuka Pintu Rahmat dengan Dzikir dan Munajat; yang lembar zikir dan munajatnya biasa dibaca di Pesantren Daarul Qur'an pimpinan Ust. Yusuf Mansur, setiap bulan pada Sabtu ketiga di acara Dzikir Munajat.
Tidak tersedia versi lain