Tasawuf Terakhir
Stagnansi pendekatan teologis semakin terasa dan bahkan terkadang menjadi sumber konflik sosial. Oleh sebab itulah tasawuf falsafi sebagai tasawuf terakhir harus dieksplorasi dan ditawarkan sebagai alternatif untuk mengatasi berbagai permasalahan masa kini. Ajaran tasawuf falsafi perlu dipelajari dengan pendekatan yang tepat sehingga esensi ajarannya menjadi jelas, tidak keliru, sehingga menjadi kontributif untuk menyelesaikan problematika kontemporer. Sayang sekali banyak sarjana yang begitu saja menawarkan tasawuf falsafi sebagai solusi untuk mengatasi problematika sosial, tetapi tidak menggunakan pisau analisis yang tetap. Sehingga mereduksi ajaran tasawuf falsafi dan menjadikan ajaran tersebut menjadi kurang efektif. Misalnya konsep gender dalam tasawuf falsafi dipakai begitu saja untuk mengatasi problem ketimpangan gender. Padahal antara konsep gender dalam tasawuf falsafi dan konsep tentang gender dalam teori gender modern itu berbeda. Bila ingin menjadikan tasawuf falsafi sebagai alternatif untuk mengatasi problematika kontemporer, perlu terlebih dahulu dievaluasi akar permasalahan itu, baik secara ontologis, epistemologis, dan metodologis. Bila akar permasalahannya telah diluruskan, barulah tasawuf falsafi dapat ditawarkan sebagai solusi.
Tidak tersedia versi lain