Text
Pemikiran Sufistik Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari
Buku ini berisi pemaparan mengenai pemikiran tasawuf Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjary. Materi yang dibahas dalam buku ini yaitu mengenai sekilas tentang pengertian dan sejarah tasawuf Islam; riwayat kehidupan Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjary; kemudian membahas tentang pemikiran tasawuf Syeikh Muhammad Arsyad al-banjary
Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari merupakan ulama besar yang sangat berpengaruh dan berperan penting dalam sejarah dan perkembangan Islam, khususnya di Kalimantan Selatan. Peran penting Syeikh Arsyad tidak lepas dari dukungan kerajaan Banjar yang menempatkannya pada posisi strategis, yakni sebagai penasehat sultan sekaligus menjadi mufti kerajaan Banjar.
Syeikh Arsyad lahir di Desa Lok Gabang, Martapura Kalimantan Selatan pada 15 Safar 1122 H, bertepatan pada 19 Maret 1710 M. Ia juga dikenal dengan nama Tuanta Salamakka dan Datuk Kalampayan. Sejak kecil, Syeikh Arsyad sudah menunjukkan kecerdasannya. Hal itulah yang menarik Sultan Tahlil Allah (1700-1745 M) tertarik mengadopsi Syeikh Arsyad dan memberikan pendidikan kepadanya di kerajaan. Ia layaknya putra dan cucu kerajaan yang mendapatkan pendidikan dari guru-guru terbaik.
Syeikh Arsyad tinggal di lingkungan istana selama 23 tahun. Ia mendapatkan pasangan di lingkungan istana juga bernama Bajut. Dari perkawinannya ia mendapatkan seorang anak pertama bernama Syarifah, namun ketika sang anak lahir, Syeikh Arsyad tengah berada di Timur Tengah menimba ilmu. Meskipun sudah berkeluarga semangat belajarnya masih tinggi. Di Mekkah ia bertemu dengan tiga ulama asal Nusantara, yakni Abdus Shamad al-Falimbani, Syeikh Abdurrahman al-Mashri al-Batawi, dan Syeikh Abdul Wahab Bugis.
Tidak tersedia versi lain