Text
Masjid sebagai pusat pengembangan masyarakat: integrasi konsep habluminallah, habluminannas, dan habluminal'alam
Bibliografi
Di Indonesia, terdapat ratusan ribu masjid yang sebagian besar -dalam realitanya- telah mengalami penyempitan fungsi, yang hanya digunakan sebagai tempat shalat. Seharusnya, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw, sebuah masjid bukan saja menjadi tempat shalat, tetapi menjadi pusat kegiatan kaum muslim. Dengan demikian, masjid akan mampu menciptakan sebuah masyarakat yang tidak hanya beragama Islam, namun juga bercorak islami yang senantiasa mengedepankan hubungan baik manusia dengan Allah (Habluminallah), hubungan baik manusia dengan sesama manusia (Habluminannas), dan hubungan baik manusia dengan alam (Habluminal'alam). Sementara itu, selain mengalami penyempitan fungsi, ternyata masjid di Indonesia juga telah mengalami pergeseran niat yang tidak hanya didasarkan atas taqwa dalam pembangunannya seperti yang tertera dalam al-Qur'an surat at-Taubah ayat 109- tetapi malah dibangun oleh adanya sebuah konstruksi historis dari arsitektur lewat proses yang didasarkan pada kekuatan sosial dan politik.
Buku ini memberikan sebuah alternatif perancangan sebuah masjid yang berusaha mewujudkan pemenuhan aspek ibadah maghdah dan ibadah ghairu maghdah, sehingga terjalin dengan baik habluminallah, habluminannas, dan habluminal'alam. Dengan pendekatan nilai-nilai islami, alternatif perancangan masjid ini diharapkan memberikan keindahan sejati dalam tataran kebenaran dan kebaikan.
Tidak tersedia versi lain